Rabu, 05 Mei 2010

Libur Panjang

Libur panjang. Jika sebagian besar orang memilih mudik, saya juga. Mudik dari Bekasi menuju Cibinong. Sebelumnya mampir di rumah teman saya di pasar minggu. Dimana disana ada maaf, ada kebesaran hati, ada arti bahwa dia ada disini untuk saya. Saya yang seharusnya tidak dia berikan maaf karena sudah terlampau tidak peduli sebagai sahabat.

Sudah tiga hari berturut-turut saya menginap dikamarnya sampai-sampai si adik yang biasa tidur bersamanya berceletuk spontan
"Ga pulang-pulang ini orang??"
Saya tertawa namun merasa bersalah pula. Jadi sejak itu saya bertekad harus pulang. Kadang saya iri dengannya karena tampaknya dia selalu tahu apa yang harus dia lakukan. Dia terlihat percaya diri, sedangkan saya mungkin tidak.

Sore itu saya melakukan perjalanan pulang ke Cibinong dengan tiga kali sambung angkot. Jalanan terasa asing karena saya jarang pulang. Saya mampir di Apotek sebentar, tempat Ibu saya membuka usaha. Hei itu ada banyak anak-anak anjing lucu. Mereka sangat menggemaskan dan ramah. Jika saya harus mendeskripsikan ramah pada binatang, berarti mereka jinak, gampang didekati dan disentuh.

Anak-anak anjing itu sudah tumbuh lebih besar daripada saya terakhir bertemu mereka. Sudah tidak berkutu karena sudah dimandikan dan diberi obat. Semua orang sayang dan gemas melihat mereka yang tinggal berjumlah empat ekor tersebut. Sebelumnya ada tujuh ekor anak anjing, termasuk satu dari anak anjing lain yang diadopsi karena Ibunya didakwa menggigit orang dan kemudian berakhir menjadi masakan di panci. Kasihan dan tidak manusiawi memang. Apa itu cuma anggapan saya yang aneh ini??

Rasanya waktu tidak akan habis jika bermain bersama mereka. Saya pergi sebentar untuk membelikan Ibu saya camilan karena sekarang Ibu saya tukang makan. Beda dari dia yang sepuluh tahun yang lalu. Sudah gemuk, tidak lagi kurus kering macam saya sekarang ini. Mungkin nanti jika waktu mengijinkan, saya juga akan gemuk!! Semangat! Hahahaha...

Saya kehilangan energi karena kelelahan yang semu. Entah mengapa rasanya lelah terus. Padahal kerja saya cuma berpikir, berpikir dan berpikir. Bukan seperti kuli bangunan yang angkat-angkat berkarung-karung tanah, bukan petani yang mencangkul sepanjang hari, bukan atlet yang latihan terus tiap hari. Lalu mengapa saya lelah? Harusnya saya menertawakan diri sendiri jika saya lelah.

"Jangan tidur terus, itu namanya bukan manusia, itu sampah." seorang teman mengingatkan saya untuk bangkit. Saya mau tanya apakah saya manusia apa bukan, dia sudah jawab...

"Masih bisa merasa sakit, merasa senang, itu manusiawi. Masih bisa menangis, itu manusiawi..."

Saya ngeri juga sama orang ini lama-lama...Hahahaha. Dukun kali dia.

Saya beruntung dikelilingi orang-orang yang bersedia saya susahkan akhir-akhir ini. Dan mereka berharap saya punya pijakan yang kuat untuk diri saya sendiri, karena hal itu memang harus lahir dari diri sendiri. Saya harap mereka memaafkan saya karena untuk saat ini belum bisa...Tapi nanti pasti...


-merasa bodoh dan tolol sendiri, ditulis sambil merindukan cemong yang mungkin saja tidak merindukan saya-

terimakasih nita,aal,nata :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar