Killers, dari judulnya film ini seharusnya
punya tema thriller tapi ternyata bukan sodara-sodara, dari sampul dan
trailernya sih udah ketahuan bahwa ini adalah film action-komedi-romatis,
borongan yeh? Oke, mari kita lihat rangkuman film ala saya (maap yak kalo
spoiler, tapi hey inih film udah lamaa...)
Jen Komfeldt (Katherine Heigl) sedang berlibur
bersama orang tuanya di Eropa untuk mengusir rasa sakit hatinya atas sebuah
kenyataan bahwa kekasihnya yang kutu buku telah berselingkuh. Liburan ini
membawanya bertemu Spencer Aimes (Ashton Kutcher) pemuda tampan (oh yes beneran
guanteng!*ngelap iler) seorang konsultan namun sebenarnya adalah pembunuh
bayaran yang saat itu disewa untuk melenyapkan seorang target operasi. Namun
ketika bertemu Jen, Spencer menyukai Jen, karena gadis ini jujur, riang dan
spontan, kurang lebih love at the first sight-lah. Muda, namun ingin mempunyai
kehidupan rumah tangga yang normal, ia pun mengambil keputusan untuk berhenti
dari pekerjaannya sebagai pembunuh bayaran. Untung saja Jen berasal dari
keluarga kaya raya, jadi pernikahan mereka tetap terlaksana (boys,
find a pretty girl with lots of money, they will smooth your way, I mean it).
3 tahun berlalu, Jen dan Spencer mengarungi
pernikahan mereka dan kehidupan menjadi normal bagi Spencer. Ia menjadi seorang
kontraktor dan hidup berbahagia dengan Jen, hingga tiba-tiba ketenangan
hidupnya berubah ketika sebuah paket datang dari 'bos lama'.
Tidak perlu berlama-lama, segera setelah pesta
ulang tahun kejutan untuknya yang menginjak umur 30 tahun diprakarsai oleh Jen,
ia mendapat serangan pertama! Dari kolega kantornya sendiri! Dari koleganya
itulah ia tahu bahwa kepalanya kini dihargai 20 juta, ia telah jadi seorang target sasaran. Jen yang tadinya curiga
bahwa Spencer berselingkuh karena sikapnya akhir-akhir ini aneh, akhirnya malah terbawa-bawa dalam acara kejar-mengejar dan aksi menyelamatkan diri dari berbagai serangan
yang dilontarkan orang-orang yang justru ia kenal, seperti pengantar paket,
kolega kerja, bahkan tetangga! Spencer pun jadi SUPER waspada terhadap setiap gerakan mencurigakan.
Diantara serangan yang datang, Spencer yang
panik karena harus melindungi dirinya sekaligus Jen, Jen menyadari ada
perubahan dalam dirinya yang sangat krusial. Mereka akhirnya harus mampir
sebentar ke Supermarket untuk membeli sebuah alat tes kehamilan. Mereka
kemudian datang ke kantor Spencer untuk memeriksa laptop kolega kerja yang
menyerangnya pertama kali di rumah. Spencer menemukan foto-foto dirinya bersama
Jen selama 2 tahun berada dalam satu folder dan ia tahu benar siapa yang
mengambil gambar mereka. Jen pergi ke kamar mandi untuk melakukan tes,
sementara Spencer diserang lagi di kantor oleh seorang desainer interiornya.
Jen kemudian keluar dari kamar mandi dan melihat suaminya nyaris dilumpuhkan
oleh si pembunuh, namun akhirnya Spencer berhasil mengalahkannya.
"Jadi bagaimana hasilnya? Dua garis apa
artinya? Apa artinya aku akan menjadi seorang Ayah?", tanya Spencer sambil
membebaskan diri dari belitan kabel telepon dilehernya.
"Oh, aku akan menjadi Ibu, tapi aku tidak
yakin apa kau siap menjadi Ayah Spencer...", ujar Jen. (I looooove this
line, it rewind over and over in my mind!)
Petualangan mereka bahkan sampai hingga ke
rumah, orang-orang yang mereka kenal, semua berubah menjadikan Spencer target,
tak terkecuali seseorang yang sangat dikenal oleh Jen.
Naaah, apa yang saya dapat dari film ini selain
satu-satunya 'line' yang jadi favorit saya? Oke, jujur saja sebenarnya gak ada,
saya hanya menikmati visual saja, contohnya terjadi saat pertemuan Jen dan
Spencer. Jika saya adalah Jen yang saat itu bertemu Spencer yang hanya memakai
celana renang sambil tersenyum dan mengucapkan 'bonjour', oh otot-otot itu!
Saya mungkin sudah pingsan! Ganteng pisan!!