Rabu, 06 Oktober 2010

Kata-kata terakhir

Kata-kata terakhir mereka adalah yang bisa saya ingat dalam kepala saya yang kecil (dalam arti harafiah). Kadang saya merasa otak yang menyimpan memori yang hilang dan timbul ini adalah dalam cara yang sangat misterius. Kadang muncul justru sebuah kenangan yang kamu tidak duga kenapa hal itu justru yang muncul dalam seluk beluk neuron yang rumit?

Thomas : "Jangan mengeluh terus tam, lu mengeluh terus..."
Nah setelah kelulusan itu, saya rasa kamu menghilang Tom, kemana kamu kawan?

Hendi : "Jangan lupa di forward ke gua ya tam..."
Si gendut Dora yang dengan baik memberi saya tumpangan semasa kuliah dan membantu untuk saling mendukung ketika sidang dilaksanakan. Biasanya kami ngobrol di ym, tapi sekarang sudah jarang sekali.

Ella : masih berkomunikasi hingga sekarang lewat Ym. Terakhir kami ngobrol masalah mekanisme media agency tempatnya bekerja yang tidak kasih uang lembur ketika jam kerjanya diperpanjang.

Hera : "Gua punya cowok baru sekarang tam, cowok gua yang ini baik..."
terakhir saya bertemu dengannya adalah dikosannya didaerah kuningan dan kami sama-sama menuju sebuah pernikahan teman. Dulu kami dekat, namun kini rupanya pekerjaan dan kesibukan sudah membuat dunianya masing-masing.

Ferry : "Tetep menurut gue film paling bagus itu adalah 2 fast 2 furious"
Quote yang menarik jika kamu bertanya masalah film dengan si Ferry. Terimakasih sudah boleh minta contoh tugas akhir Fer...

Kharisma : "Gue sekarang jadi guru mi, disebuah sekolah internasional"
Saya melihat keadaannya tepat kira-kira 2 tahun lalu, dia sudah baik-baik saja dan semoga dia tetap begitu. Terima kasih sudah pinjamin komputer dan kamar kamu agar saya bisa edit flash disana ketika komputer butut saya kena virus.

Inyo : "Apa kabar Tam? Gua dibandung"
Terakhir saya dengar dia bekerja disebuah distro yang cukup terkenal di Bandung. Yang paling saya ingat dari Inyo adalah quote yang luar biasa ketika melihat muda mudi sekarang memakai celana kedodoran hingga boxernya kelihatan dan memakai topi yang sengaja dimiringkan.
"Gua bayar lu ceban kalo ada yang lewat dan lu berani untuk benerin celana serta topinya sambil bilang 'pake baju yang bener!'"
Saya gak bisa lupa hal itu.

Adi : "Eh kamu yang suka fashion show di Chitos ya?"
Padahal saat itu dia pasti asal saja bilang begitu, saya sering gak mandi ke kampus hingga penampilan saya agak dekil.

Syarif : "Yaudah ambil tuh helm, bareng gua aja ke kampus"
Katanya ketika melihat saya menunggu bis dipinggir jalan dan menyarankan saya ambil helm dari motor orang yang parkir. Orang gila. Dan dia menikah tanpa mengundang saya minggu lalu dasar Syarif.

Tiwi : "tam-tam, temenin gua yah disini, jangan pulang dulu"
Sekarang tiwi sudah menikah dan mungkin sudah melahirkan.

Rio : "tam ada kerjaan buat gua?"
terkahir di ym.

Leo : "tam, ini tami kan?mi punya kenalan media gak?"
Telepon dari Leo masuk sekitar 2 minggu lalu, dia sedang mengerjakan project acara musik untuk event organizernya.

Noval : saya mengenal Noval sebagai orang yang bersemangat dan penuh konsep yang kadang-kadang rumit, namun Noval adalah Noval.

Emon : "Hati-hati tam..."
Itu katanya ketika dia menginjinkan saya nebeng motornya sampai UKI setelah pernikahan kawan lama kami, Ivan.

Yudha : Ah saya lupa kata-kata Yudha yang terakhir, saya cuma ingat suaranya yang berat.

Enrico : "Ayo kita bikin agama baru!!"
Begitu selalu kelakarnya, apa yang saya ingat dari Enrico? rambut keriting gondrongnya.

Zaki : Ada Enrico ada Zaki. Terakhir kami berbincang tentang teman kampus kami, bergosip seru.

Dika : "Gitu lu tam ya, nyela gua mulu, awas lu gua nanti jadi kaya, nanti lu suka sama gua!"
Dan saya jawab : "Mau lu kaya-nya sekarang kek gua juga gak suka sama lu"
Bercanda tentunya kami ini, sedang berkelakar...

Yonne : "Tamtam makan eskrim aja kalau mau gemuk, ini gua buktinya..."

Tito : Saya lupa kata-kata Tito, tapi dia senang sekali ganggu saya dengan menarik rambut kuncir kuda saya dulu. Oh, Tito, walau badannya tinggi besar dia suka musik yang lembut dan romantis.

Ah, siapa lagi yah, otak dalam kepala yang kecil ini mulai berasap berusaha mengingat meraih setiap tetesannya yang saya takutkan menghilang. Tidak ada orang yang mau dilupakan tentunya, bukan? Tentu, saya juga tidak. Lalu, teman-teman dimana kalian sekarang? Semoga kalian baik-baik saja. Malu mengatakannya, tapi saya rindu kalian.